Type Here to Get Search Results !

Filateli Salah Satu Media Dorong Siswa Banyak Belajar

Foto bersama Armaidi Tanjung dengan siswa SMP di Bali, usai ceramah Filateli.


Denpasar,-- Filateli salah satu media yang dapat mendorong siswa untuk lebih banyak belajar mengetahui sesuatu melalui prangko. Selain itu, juga mendorong siswa menulis sesuatu dari koleksi prangko yang dimilikinya.


Hal itu diungkapkan Pembina Pengurus Daerah Perkumpulan Penggerak Filatelis Indonesia (PD PFI) Provinsi Sumatera Barat Armaidi Tanjung, Jumat (12/12/2025) pada ceramah filateli yang diselenggarakan di panggung Pameran Filateli Nasional (Panfila) & Kompetisi Filateli Persahabatan Internasional (Baliphex), di Museum Bali jalan Mayor Wisnu nomor 1 Denpasar Bali. Sebelumnya tampil pembina Pramuka Filateli Drs. I GST NGR Astawan, S.MT yang menjelaskan Tanda Kecakapam Khusus (TKK) prangko dan filateli di pramuka.


Dikatakan Armaidi Tanjung, sebagai pelajar yang masih menuntut ilmu di sekolah, menjadikan filateli sebagai hobi yang bermanfaat. Dari sebuah prangko yang memiliki gambar dengan beragam makna. Prangko bernilai sejarah karena prangko juga diterbitkan sebagai pertanda dari suatu peristiwa penting yang pernah terjadi. Apakah peristiwa penting itu direncanakan oleh pemerintah, atau peristiwa alam tidak direncanakan yang diperingati melalui penerbitan prangko. Misalnya peristiwa bencana alam yang dahsyat, kemudian diterbitkan prangkonya.


"Dari koleksi prangko dan kartu pos yang pernah digunakan dalam berkomunikasi tempo dulu, sekarang koleksi tersebut dapat menjelaskan jejak-jejak sejarah dari sebuah kota. Termasuk juga prangko kepala negara, para pahlawan bangsa, semuanya itu menjadi media belajar sejarah masa lalu," tutur Armaidi Tanjung.


"Melalui prangko yang menampilkan kebudayaan di berbagai daerah dan negara memberikan kesempaatan kepada filatelis, orang yang menggemari filateli, untuk lebih banyak mengetahui kebudayaan dari berbagai daerah dan dari belahan dunia lain," tutur Armaidi Tanjung, penulis buku "Filateli, Dari Hobi Hingga Bisnis" ini.


Seorang filatelis dituntut sabar, tekun, cermat, teliti dalam mengumpulkan prangko. Kemudian koleksinya bisa mengikuti pameran filateli, baik tingkat daerah, regional, nasional maupun internasional. Filatelis yang ikut pameran, sudah pasti dapat penghargaan koleksinya dipamerkan, bertambahnya pertemanan dan kesempatan mengunjungi pameran filateli di kota-kota lain di luar daerahnya, kata Armaidi Tanjung yang pertama kali ke Denpasar Bali tahun 1993 mengikuti Pameran Filateli dan Rapat Tanunan Nasional (RTN) PFI 1993.


Guru Pembimbing SMPN 12 Denpasar Ririn Septyana Santoso menyampaikan terima kasih materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi siswa. Selama ini mereka nyaris tidak mengenal apa itu prangko dan filateli. "Mudah-mudahan setelah mendengarkan penjelasan tentang prangko dan filateli ada diantara siswa memulai mengoleksi prangko jadi filatelis," ujar Ririn guru matematika ini.


Ketua Panitia Baliphex Gede Ngurah Suryahadinata, SST.Par,M.Par. mengatakan, sengaja mengundang siswa SMP pada Baliphex ke-17 ini agar memperkenalkan prangko dan filateli. "Saya dulu kenal filateli juga masih berstatus pelajar SMP. Hingga kini konsisten berfilateli, sehingga berkesempatan mengunjungi sejumlah negara, termasuk India beberapa kali, karena menekuni hobi filateli," kata Gede Ngurah yang juga Ketua PD PFI Provinsi Bali ini.


Selama ceramah berlangsung, setiap siswa yang benar menjawab pertanyaan mendapatkan hadiah satu set prangko atau sampul peringatan yang sudah disiapkan Panitia Pameran.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad