Type Here to Get Search Results !

Aliran PDAM Acap Mati, Aliansi Masyarakat Padang Pariaman Menggugat Persoalkan Dirut yang Tidak Ahli di Bidangnya

Presedium Aliansi Masyarakat Padang Pariaman Menggugat, Harmen dan Akmal Usman minta Dirut PDAM diganti dengan yang profesional.


PADANG PARIAMAN, -- Sebagai besar masyarakat Padang Pariaman masih belum utuh menikmati air bersih, sajian PDAM Tirta Anai daerah itu. Seperti masyarakat Parit Malintang, Pauh Kambar itu rata-rata empat sampai enam kali sebulan aliran PDAM mati ke rumahnya.


Aseng, salah seorang konsumen PDAM Tirta Anai mengeluhkan soal mudahnya aliran air perusahaan daerah itu mati, alias tidak lancar.


"Hebatnya, kita terlambat membayar, petugas PDAM menyesak-nyesak pembayaran. Tapi giliran air PDAM yang sering mati-mati, eh malah diam mereka," kata Aseng, Jumat 17 Oktober 2025 di Pauh Kambar.


Aseng tak habis pikir. "Masak air PDAM di dekat kantornya bisa tak lancar, dan sering mati. Kantor PDAM itu cuma setengah kilometer dari rumah, tapi air tak lancar," tegasnya.


Presedium Aliansi Masyarakat Padang Pariaman Menggugat, Harmen menilai wajar saja air PDAM tak lancar. "Bupati Padang Pariaman salah menempatkan orang. Dirut PDAM itu orang tak profesional, tidak menguasai persoalan air PDAM," kata Harmen, Jumat di Pariaman.


"Wilayah Parit Malintang, Pauh Kambar itu dari dulu memang sudah kacau juga PDAM-nya. Saya menilai persoalan itu dengan Dirut yang doktor, sudah tidak ada lagi. Ini bukti nyata, betapa Dirut PDAM orang yang tidak mampu menangani persoalan demikian," tegas Harmen.


Menurut Harmen, masalah tidak lancarnya air PDAM di Pauh Kambar, adalah masalah kecil. "Ya, kecilnya bagi orang yang menguasai air. Padang Pariaman katanya ingin perubahan, ya harus dirubah ini. Jangan dipelihara masalah kecil, yang membuat masyarakat tambah berang pada pemerintah," ulas dia.


"Tak salah orang kita ngomong, kalau pemimpin harus mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya. Memimpin PDAM, ya harus orang yang paham dengan air, punya sertifikasi sanitasi. Kalau orang itu akademisi, seharusnya ditempatkan di kampus sebagai rektor atau mengelola lembaga pendidikan," ungkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad