Padang Pariaman,
Aktifis yang mantan Ketua Imapar Harmen menyayangkan sikap yang diperlihatkan oleh kandidat terkuat Direktur PDAM Padang Pariaman 5 tahun ke depan Aznil Mardin bersama Plt Direktur Fadli dan Kuasa Pemilik Modal (KPM) yang juga bupati Padang Pariaman John Kenedi Azis.
Pada saat proses seleksi berjalan, mereka justru melakukan pertemuan di luar daerah, tepatnya di kawasan Rumpri (rumah pribadi) John Kenedi Azis di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa hari yang lalu.
"Kita tidak menuduh dan memastikan, tapi sulit untuk dibantah. Pertemuan mereka sangat erat kaitannya dengan proses seleksi yang tengah berlansung. Tentu kondisi PDAM terkini ikut mereka perbincangkan, sekaligus proyeksi PDAM ke depan."
Pertemuan tersebut sepertinya sangat dirancang sedemikian rupa.
Armen melanjutkan, kondisi PDAM kini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan seorang kandidat dalam berkompetisi. "Artinya, pertanyaan pansel baik secara tertulis ataupun wawancara lansung sudah dibahas oleh penguji dan kandidat. Dapat dipastikan, datanya sangat akurat karena disajikan khusus oleh Plt Direktur PDAM Fadli. Sementara dalam pengangkatan Fadli melanggar Permendagri no 23 tahun 2024. Kita artikan saja," kritik Armen.
"Ironis, miris, menyedihkan, konspirasi, nepotisme, permufakatan jahat, entah apalagi namanya yang mereka lakukan itu. Apakah ini yang disebut membangun Padang Pariaman, melakukan perobahan," kata Harmen mempertanyakan.
Jika Bupati dengan segala konspirasinya nekad mrnunjuk Aznil Mardin, maka tidak tertutup kemungkinan proses ini akan bermuara ke ranah hukum, mengingat Aznil miskin usia dan pengalaman tapi unggul dalam berkonspirasi
Posting Komentar
0 Komentar