![]() |
PADANG PARIAMAN, -- Demo masyarakat Tarok ke kantor bupati dan DPRD Padang Pariaman, Kamis 11 September 2025, sepertinya berbuntut panjang. Ada kesan, masyarakat melampiaskan rasa kesalnya ke sejumlah pejabat yang datang ke Kantor Walinagari Kapalo Hilalang, Jumat 12 September 2025.
Adalah Wabup Rahmat Hidayat, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Adek Mahdalena, Kepala DPPKD Muhammad Fadhly, Kepala Dinas Damkar dan Satpol PP, Rifki Monrizal, Dirut Tirta Anai PDAM, Dr. Aznil Mardin dan sejumlah pejabat lainnya "diusir tagak" oleh masyarakat setempat.
Diusir keluar dari dalam Kantor Walinagari. Padahal baru tiba, dan akan menyampaikan sesuatu. Di dalam kantor, selain pejabat tersebut, ada juga Camat 2X11 Kayu Tanam, Walinagari Kapalo Hilalang, Hendrizal Labai Bandaro bersama sejumlah niniak mamak, tokoh masyarakat Kapalo Hilalang.
Dalam video yang direkam masyarakat, Angga, koordinasi lapangan aliansi masyarakat Tarok tampak berorasi pula di tengah kegiatan itu. Orasi menyampaikan keluhannya dan keluhan masyarakat Tarok, yang sepertinya tidak digubris oleh pemerintah daerah Padang Pariaman.
Kalau ditanggapi pemerintah, tentu tak terjadi demo lanjutan, Kamis sebelum insiden di Kantor Walinagari Kapalo Hilalang itu. Di luar kantor, Walikorong Tarok Oki Hariadi ikut pula bersorak, minta semuanya bubar.
Apa agenda Wabup Rahmat Hidayat dan rombongan ke Kantor Walinagari Kapalo Hilalang? Apakah perintah Bupati John Kenedy Azis, untuk menyelesaikan masalah Tarok? Atau undangan dari Walinagari Kapalo Hilalang?
Banyak tafsiran di sini. Tergantung dari cara kita memandang persoalan yang sedang hangat dan terjadi di masyarakat Tarok, Nagari Kapalo Hilalang itu sendiri.
Kemudian, cara yang dilakukan kepala daerah, Bupati John Kenedy Azis dalam masalah Tarok, dinilai oleh banyak orang, kurang pada tempatnya. Tarok punya cerita yang unik dan panjang. Salah esek pemimpin, lihat saja akibatnya.
Lalu kok banyak pejabat yang diangkut Wabup Rahmat Hidayat, sehari setelah demo ratusan masyarakat Tarok? Sebab, dalam demo beredar isyu, bahwa air PDAM akan di tutup masyarakat Tarok.
Sumber utama PDAM ada di Tarok, kampung yang terkenal sebagai ikue darek kapalo rantau. Mungkin agar PDAM ini terus mengalir, Wabup Rahmat Hidayat diangkut oleh Aznil Mardin.
Wabup Rahmat Hidayat sendiri merasa terkejut. "Kita memang ingin mencari titik terang persoalan Tarok itu. Pengusiran itu di luar prediksi, sesuatu yang tidak diinginkan," katanya.
"Secara pribadi, saya tidak ada masalah. Sebelum kejadian ini, saya datang ke Tarok, penyerahan bantuan musibah kebakaran," sebutnya.
Tarok, sepertinya bom waktu yang sering meletup-letup, dan harus ada penyelesaian yang bijak. Tak bisa disembarangan begitu saja. (***)

Posting Komentar
0 Komentar