![]() |
Santri Pondok Pesantren Salafiyah Perkampungan Minangkabau sedang mengikuti UAN. |
PADANG (4/5/2025) – Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) Perkampungan Minangkabau kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan sukses menyelenggarakan Ujian Akhir Nasional (UAN) berbasis komputer (Computer Based Test/CBT). Sebanyak 92 santri dari Wustha dengan antusias mengikuti ujian yang berlangsung selama sepekan, mulai Senin, 29 April hingga Minggu, 4 Mei 2025. Pelaksanaan ujian secara daring ini memanfaatkan platform CBT yang terintegrasi dan disiapkan secara matang oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ujian CBT ini menguji pemahaman komprehensif para santri dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu agama. Mata pelajaran umum yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sementara itu, mata pelajaran keagamaan yang menjadi pilar pendidikan di PPS Perkampungan Minangkabau juga diujikan secara mendalam, mencakup Aqidah, Akhlak, Bahasa Arab (meliputiNahwu dan Sharaf), Sejarah Peradaban Islam, serta Fiqih.
Kepala PPS Perkampungan Minangkabau, Buya Abdul Khobir, M.Ag, dalam keterangannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kelancaran seluruh rangkaian UAN CBT. Beliau menyoroti pentingnya adaptasi teknologi dalam dunia pendidikan pesantren sebagai upaya untuk membekali santri dengan keterampilan abad ke-21.
"Alhamdulillah, pelaksanaan UAN CBT tahun ini berjalan dengan baik dan lancar. Partisipasi aktif dan kesungguhan dari 92 santri kami patut diapresiasi. Kami percaya bahwa penguasaan teknologi dalam proses pembelajaran dan evaluasi seperti ini akan menjadi bekal penting bagi masa depan mereka," ujar Buya Abdul Khobir saat ditemui di lingkungan pesantren pada Sabtu (3/5/2025).
Lebih lanjut, Buya Abdul Khobir menjelaskan bahwa UAN CBT bukan hanya sekadar alat evaluasi, tetapi juga merupakan bagian integral dari pengalaman belajar santri. Melalui ujian berbasis komputer ini, santri dilatih untuk lebih mandiri, teliti, dan adaptif terhadap penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Sistem CBT yang digunakan juga memungkinkan proses penilaian yang lebih efisien dan transparan.
"Kami melihat UAN CBT ini sebagai kesempatan bagi santri untuk mengukur kemampuan diri secara objektif. Hasil dari ujian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami sebagai pengelola pesantren untuk terus meningkatkan kualitas kurikulum dan metode pengajaran," imbuh Buya Abdul Khobir.
Pelaksanaan UAN CBT di PPS Perkampungan Minangkabau juga mendapatkan dukungan penuh dari para ustadz dan ustadzah serta staf administrasi pesantren. Mereka memastikan seluruh fasilitas dan infrastruktur pendukung, seperti jaringan internet dan Hp, berfungsi dengan baik selama pelaksanaan ujian. Suasana ujian pun berlangsung kondusif dan tertib, mencerminkan kesiapan mental dan akademik para santri.
Salah seorang santri kelas akhir, Hafizah Hasanah, mengungkapkan pengalamannya mengikuti UAN CBT. "Awalnya memang ada sedikit rasa gugup karena ini pengalaman pertama ujian akhir. Tapi setelah mencoba, ternyata sistemnya cukup mudah dipahami. Kami juga merasa lebih fokus karena ujian dilakukan secara individu," tuturnya.
Dengan suksesnya pelaksanaan UAN CBT ini, PPS Perkampungan Minangkabau semakin menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya berpegang pada nilai-nilai tradisional, tetapi juga responsif terhadap perkembangan teknologi. Diharapkan, hasil UAN CBT ini akan memberikan gambaran yang akurat mengenai tingkat pemahaman santri dan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan prestasi akademik di masa yang akan datang. Pihak pesantren juga berencana untuk terus mengembangkan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pendidikan guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan efektif
Kontributor : Tata Handika
Posting Komentar
0 Komentar